GREBEK SURO PONOROGO
![]() |
Festifal REOG |
Grebeg Suro adalah acara tradisi kultural masyarakat
Ponorogo dalam wujud pesta rakyat. Seni dan tradisi yang ditampilkan meliputi
Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah
Doa di Telaga Ngebel.Grebeg suro merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap
tanggal 1 Muharram (1 Suro pada tahun Jawa). Acara ini merupakan kegiatan awal
dalam menyongsong Tahun Kunjungan Wisata Jawa Timur setiap tahun.
Rangkaian Grebeg Suro di antaranya, prosesi penyerahan
pusaka ke makam bupati pertama Ponorogo. Kemudian disusul pawai ratusan orang
menuju pusat kota dengan menunggang bendi dan kuda yang dihiasi. Berikutnya
akan ada Festival Reog Nasional di alun-alun kota. Saat itu puluhan grup reyog
di Jawa Timur bahkan dari Kutai Kartanagara, Jawa Tengah, Balikpapan, dan
Lampung akan turut tampil memeriahkan acara hairem ini.
Sejarah
Sejarah diadakannya Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo adalah
adanya kebiasaan masyarakat terutama kalangan warok pada malam 1 Suro yang
mengadakan tirakatan semalam suntuk dengan mengelilingi kota dan berhenti di
alun-alun Ponorogo. Pada tahun 1987 Bupati Soebarkah Poetro Hadiwirjo melihat
fenomena ini dan melahirkan gagasan kreatif untuk mewadahi kegiatan mereka
dengan kegiatan yang mengarah pada pelestarian budaya. Sebab ditengarainya
minat para pemuda terhadap kesenian khas Ponorogo mulai luntur, untuk itu
diadakanlah Grebeg Suro dan memasukkan Reog didalamnya. Seni dan tradisi yang
ditampilkan meliputi Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Sejarah dan Kirab
Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel
Pelaksanaan
Larung Risalah Doa
Tata cara pelaksanaannya dimulai dengan Festival Reog
Nasional yang dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah peserta 51 grup dengan
21 grup dari Ponorogo dan 30 grup dari Luar Ponorogo. Dari keseluruhan peserta
diambil 10 besar group Reog terbaik dan 10 besar pembina terbaik. Sehari
sebelum 1 Suro diadakan Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka dari kota lama ke
kota tengah untuk mengenang perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo
dari kota lama ke kota tengah. Malam 1 Suro diadakan penutupan Festival Reog
Nasional dan pengumuman lomba, dan tepat tanggal 1 Suro diadakan Larungan
Risalah Doa di Telaga Ngebel. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung
meliputi nilai simbolik, nilai tanggung jawab, nilai keindahan, nilai moral,
nilai hiburan, nilai budaya, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai apresiasi, dan
nilai religius.
Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaannya dimulai dengan Festival Reog
Nasional yang dilaksanakan selama 4 hari dengan jumlah peserta 51 grup dengan
21 grup dari Ponorogo dan 30 grup dari Luar Ponorogo. Dari keseluruhan peserta
diambil 10 besar group Reog terbaik dan 10 besar pembina terbaik. Sehari
sebelum 1 Suro diadakan Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka dari kota lama ke
kota tengah untuk mengenang perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Ponorogo
dari kota lama ke kota tengah. Malam 1 Suro diadakan penutupan Festival Reog
Nasional dan pengumuman lomba, dan tepat tanggal 1 Suro diadakan Larungan
Risalah Doa di Telaga Ngebel. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung
meliputi nilai simbolik, nilai tanggung jawab, nilai keindahan, nilai moral,
nilai hiburan, nilai budaya, nilai sosial, nilai ekonomi, nilai apresiasi, dan
nilai religius.
Kemeriahan Grebek suro di PONOROGO
Sumber :id.wikipedia.orghttps://id.wikipedia.org/wiki/Grebeg_Suro
Komentar
Posting Komentar